Indonesia, Gempa dan Gerakan Cepat Tanggap Rahmatan Lil Alamin

KaribKerabat.com – Sebagai negara dengan tingkat kerawanan gempa tertinggi karena berada di  di atas tiga lempeng yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia, perlu upaya berbagai pihak dalam menanganinya.

Upaya yang dibutuhkan berupa penanganan berupa edukasi menghadapi bencana, tanggap saat bencana terjadi dan pemulihan paska bencana.

Penyebab gempa bumi seperti yang dilansir dari situs NASA, terjadi karena kulit bumi yang bergeser. Lapisan permukaan bumi yang bernama litosfer, terdiri dari susunan lempeng tektonik.

Indonesia rawan gempa karena berada di atas 3 lempeng dunia.
  1. Lempeng ini bergerak terus menerus sepanjang waktu. Ada setidaknya delapan lempeng aktif di bumi yakni:
  2. Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah utara
  3. Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat
  4. Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah barat laut
  5. Lempeng Amerika Selatan yang bergerak ke arah barat
  6. Lempeng Antartika yang bergerak ke arah barat Lempeng Nazca yang bergerak ke arah timur Lempeng Eurasia yang bergerak ke arah tenggara
  7. Lempeng Afrika yang bergerak ke arah timur
  8. Lempeng-lempeng itu saling menjauh atau bertabrakan. 

Dilansir dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), ancaman gempa bumi tersebar hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia, baik kecil maupun besar.

Daerah yang termasuk paling rawan gempa yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampng, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Hanya di wilayah Kalimantan bagian barat, tengah, dan selatan, sumber gempa bumi tidak ditemukan.

Namun begitu, masih ada guncangan yang berasal dari gempa yang bersumber di Laut Jawa dan Selat Makassar.  

Kiprah Rahmatan Pandu Kemanusiaan (RPK) saat Tsunami di Selat Sunda.

Menyikapi hal itu, Yayasan Rahmatan Lil Alamin membuat program tanggap bencana.

Tanggap Bencana adalah respon Yayasan rahmatan Lil-Alamin terhadap kejadian bencana alam yang dilaksanakan langsung kumpulan kaum muda yang terkumpul dalam wadah yang bernama Rahmatan Pandu Kemanusiaan’.

Dalam pelaksanaannya, program tanggap bencana dibagi kedalam tiga bagian yang meliputi:

  • Pengurangan Risiko Bencana

Merupakan kegiatan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan, mengantisipasi bencana, cara menghadapi bencana agar dampaknya tidak meluas serta tahap pemulihan paska bencana alam.

  • Tanggap Darurat

Adalah bentuk tanggapan Yayasan Rahmatan Lil Alamin terhadap bencana dengan cara terjun langsung ke lokasi bencana guna mengevakuasi korban, memenuhi kebutuhan dasar korban, perlindungan terhadap orang-orang rentan serta melakukan evakuasi dini terhadap fasilitas yang rusak.

  • Pemulihan Paska Bencana

Adalah bentuk ikhtiar Yayasan Rahmatan dalam memulihkan keadaan paska bencana, baik dalam sektor perekonomian, pendidikan serta pembangunan kembali fasilitas-fasilitas yang rusak akibat bencana alam.

Mari menjadi bagian dari Yayasan Rahmatan Lil Alamin dalam menangani berbagai bencana yang melanda negeri ini dengan cara bergabung menjadi relawan kebaikan, Rahmatan Pandu Kemanusiaan (RPK) serta mendonasikan sebagian harta yang dimiliki baik itu berupa uang, kendaraan darurat bencana, tenda darurat, kebutuhan pokok, pakaian layak pakai dan lain sebagainya.

Yuk jadi pahlawan dengan cara mengulurkan tangan kepada mereka yang sedang terdampak oleh bencana alam.