KaribKerabat.com – Perusahaan camera ternama asal Jepang, PT Nikon Indonesia mengumumkan penutupan operasionalnya di Indonesia terhitung sejak Kamis (22/10/2020).
Pengumuman penutupan operasional ini disampaikan Nikon Indonesia melalui unggahan di akun Instagram.
“Setelah hampir 8 tahun perjalanan Nikon Indonesia, kami informasikan bahwa hari ini tanggal 21 Oktober 2020 adalah hari terakhir Imaging Division PT Nikon Indonesia beroperasi di Indonesia,” demikian pernyataan Nikon.
“seluruh kegiatan sales, marketing, dan service akan diserahkan kepada PT Alta Nikindo selaku distributor resmi di Indonesia, demikian pernyataaan Nikon.
Namun, tak diketahui secara pasti apa alasan penutupan operasional Nikon di Indonesia. Penutupan Nikon di Indonesia ini menambah daftar produk asing yang menutup operasionalnya di Indonesia.
Selain Nikon, berikut daftar produk yang terlebih dahulu menutup operasionalnya di Indonesia:
1. Chevrolet General Motors (GM) resmi menghentikan penjualan Chevrolet di Indonesia sejak Maret 2020.
Presiden GM Asia Tenggara Hector Villareal mengatkan, keputusan itu dikeluarkan setelah meninjau potensi rencana bisnis GM di Indonesia secara komprehensif.
“Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan bisnis berkesinambungan,” jelas dia.
Namun, merek mobil asal AS itu tetap melayani kebutuhan konsumen dalam hal purnajual.
Yuniadi Hartono selaku , External Affairs and Communications Director GM Indonesia, mengatakan pihak Chevrolet tetap menjamin perbaikan dan suku cadang, termasuk layanan garansi mobil Chevrolet.
Yunardi menyatakan, Chevrolet tidak sepenuhnya hengkang, diler-diler kami tetap buka seperti sebelumnya.
2. Pepsi
Tahun 2019, produsen minuman berkarbonasi Amerika Serikat, PepsiCo menghentikan penjualannya di Indonesia.
Hal ini dikarenakan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) dan PepsiCo Inc sepakat untuk mengakhiri kontrak kerjasamanya sejak 2013.
Corporate Secretary PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Gideon A Putra mengatakan, putusnya kerja sama itu murni karena alasan komersial, yaitu berakhirnya perjanjian Exclusive Bottling Agreement (EBA).
“Berakhirnya kerja sama dengan PepsiCo karena jangka waktu EBA sudah berakhir.
AIBM dan PepsiCo telah sepakat untuk tidak melanjutkan jangka waktu EBA karena alasan komersial,” kata Gideon.
Pepsi sendiri sudah hadir di Indonesia sejak 1996 di bawah PT Pepsi Indobevereges yang didirikan oleh Salim Group.
Pada 2013, Indofood kemudian mengakuisisi perusahaan itu
3. Ford
PT Ford Motor Indonesia juga telah resmi hengkang dari Indonesia sejak 2016 karena tak mendapatkan keuntungan.
Bagus Susanto selaku managing Director FMI menjelaskan, keputusan ini datang langsung dari pihak prinsipal dan pihaknya sudah diberikan informasi sebelumnya.
“Keputusanya saya diberi tahu, pada dasarnya keputusan perusahaan adalah seperti ini, kita harus umumkan secara transparan ke seluruh pihak yang terkena dampak,” ujar Bagus.
Sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), PT Ford Motor Indonesia telah beroperasi sejak tahun 2000 dan dikenal sebagai produsen kendaraan tangguh, seperti Ranger dan Everest.
4. Subaru
Sejak 2014, merek otomotif Subaru juga sudah tak lagi beredar di Indonesia. Sebab, izin impor PT Motor Image Indonesia (MII) sebagai distributor telah dibekukan Direktorat Bea dan Cukai.
Penyebabnya adalah impor yang dilakukan oleh Subaru melanggar hukum karena melakukan pemalsuan dokumen impor.
Akibatnya, mereka harus membayar pajak sebesar Rp 1,5 triliun atas aktivitas impor sejak 2013. Bea dan Cukai juga menyita ratusan unit mobil Subaru.
Sejak kasus itu, Subaru tak lagi memiliki izin jualan di pasar otomotif dalam negeri.