Karibkerabat.com – Era Industri 4.0 menjadikan dunia kita saat ini seperti sebuah global village. Arus dahsyat globalisasi yang tak terelakan telah terasa dampaknya dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Networking dan kolaborasi menjadi sangat penting tak terkecuali dunia pendidikan.
Era industri 4.0 (memasukli abad 21) adalah perkembangan teknologi berbasis digital yang sangat luar biasa. Perubahan dunia bisnis yang ditandai dengan perkembangan bisnis berbasis teknologi informatika sungguh berkembang sangat cepat. Perubahan ditandai dengan layananan bisnis yang disebut sebagai “start up”.
Berbagai layanan berbasis digital dapat kita lihat setiap hari, mulai dari layanan informasi hingga kebutuhan pakaian, kebutuhan rumah tangga, makanan hingga layanan transportasi dan hiburan.
Perubahan yang demikian cepat ini tidak jarang diiringi juga apa yang disebut “disruption” besar-besaran dari layanan publik.
Secara garis besar, disrupsi (disruption) adalah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Disrupsi berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan baru. Disrupsi bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah inovasi yang dinamis.14 D
Banyak yang mengalami kesulitan luar biasa dalam memasarkan produk-produk mereka dan mengalami penurunan omset layanan yang luar biasa. Orang beralih pada layanan online yang kini menjamur.
Bagaimana dunia pendidikan menyikapi era industri 4.0? Dunia pendidikan semakin disadari telah memasuki era industri 4.0 yang ditandai maraknya perkembangan AI (Artificial Inteleligence}, big data dan data analytics, computing/cloud technology, internet things, social media, robot system dan humanity robot.
Mungkinkah hal ini akan merambah kepada layanan pendidikan? Hal ini tidak mustahil jika layanan-layanan pendidikan tidak lagi dipandang relevan bagi masyarakat karena tidak mengikuti perkembangan era industri 4.0
Jika dinamika pedagogi, pembelajaran bersama seluruh aktivitas ekstrakurikuler di lembaga pendidikan tetap berjalan dengan prinsip “business as usual”, disruption itu bukan tidak mungkin akan terjadi dilembaga pendidikan yang ada sekarang.
Lembaga pendidikan (sekolah) akan ditinggalkan masyarakat karena lebih memilih pada layanan-layanan berbasis digital yang relevan untuk mereka. Kerjasama antar stakeholder lembaga pendidikan sangat penting. Lembaga pendidikan harus menemukan keunggulannya masing-masing.
Kompetitif dan karakter yang kuat menjadi kunci menyongsong era perubahan yang super dasyat ini. Inovasi dan kolaborasi menjadi sarana menimba inspirasi antar stakeholder lembaga pendidikan.
Kompetensi selama ini sangat tergantung pada hadirnya orang-orang kompeten yang akan digantikan oleh teknologi digital. Inilah peluang bagi lembaga pendidkan untuk berbenah dan berkolaborasi juga perlu keseriusan bersama.
Digitalisasi sebagai sarana pendidikan untuk semakin merajut kolaborasi dalam menghadapi tantangan dan sekaligus peluang berkat perkembangan teknologi informasi wajib diterapkan di lembaga pendidikan yang ada.
Semangat “business as usual” diubah dengan mencari dan menemukan hal-hal baru yang memperkaya pelayanan-pelayanan dalam bidang pendidikan yang relevan dengan perkembangan era industri 4.0