Ini Efek Buruk Merkuri Bagi Kesehatan

Kesehatan680 Views

Kabarkerabat.com – Merkuri merupakan bahan kimia yang dapat ditemukan sebagai bahan tambahan dalam sabun dan krim pencerah kulit, serta sebagai pengawet produk kosmetik, terutama produk maskara dan pembersih rias mata.

Merkuri sangat populer dipakai dalam kandungan produk pemutih karena kemampuannya menghambat pembentukan melanin, sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat. Padahal di balik hal itu semua, merkuri justru sangat berbahaya.

Sebaiknya Anda mewaspadai produk-produk yang mengandung merkuri.

Produk Merkuri yang beredar di Indonesia

Merkuri pada kosmetik dimanfaatkan sebagian bahan pemutih. Beberapa jenis produk kosmetik tersebut adalah sabun, krim perawatan kulit, serta krim wajah untuk penggunaan siang dan malam hari.

Disini, penggunaan merkuri pada produk-produk tersebut sudah dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Izin Produksi Kosmetika. Kemudian, diperjelas dalam Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik.

Sepanjang tahun 2014, BPOM telah menarik dari peredaran sekitar 68 produk kosmetik dengan bahan berbahaya dari peredaran, dan pada semester I tahun 2016, BPOM juga telah menemukan 43 item kosmetika mengandung berbahaya lainnya, termasuk produk yang mengandung merkuri.

BPOM juga menerbitkan peringatan publik mengenai produk berbahaya tersebut, agar diketahui masyarakat luas.

Efek merkuri
Merkuri memicu efek karsinogenik, yaitu dapat memicu kanker kulit

Meski demikian, sebenarnya penggunaan merkuri tidak sepenuhnya dilarang. Berdasarkan lampiran dari Peraturan Kepala BPOM disebutkan dua jenis merkuri yang diperbolehkan dalam kadar 0,007 %  dan hanya untuk digunakan pada produk tata rias mata dan pembersih tata rias mata.

Pemakaian merkuri selain untuk produk tersebut, dianggap sebagai penyalahgunaan dan produknya dilarang untuk dipasarkan.

Yang kemudian perlu diwaspadai, sebagian besar kosmetik berbahaya itu dijual di toko kosmetik tidak resmi, secara online, dan melalui tenaga pemasar lepas. Produk-produk tersebut tidak menggunakan label BPOM, dan biasanya tanpa petunjuk penggunaan yang jelas, dan terkadang menuliskan keterangan bahan-bahan produk dalam bahasa asing yan sulit dimengerti.

Risiko Gangguan Kesehatan Akibat Merkuri

Penggunaan merkuri pada kosmetika kini terbukti berbahaya dan dilarang di berbagai negara, sebab bahan kimia tersebut dapat dengan mudah diserap kulit dan masuk ke dalam aliran darah kita.

Merkuri bersifat korosif pada kulit. Ini berarti akan membuat lapisan kulit semakin menipis. Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal.

Selain itu, merkuri juga berisiko mengganggu berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, hingga sistem kekebalan tubuh. Masuknya merkuri ke dalam tubuh, dapat menyebabkan keracunan.

Gejala dari keracunan merkuri, ditandai dengan:

  • Insomnia.
  • Sakit Kepala
  • Fungsi Kognitif dan daya inat menurun
  • Mengalami tremor
  • Perubaan emosi
  • Gangguan sensori, termasuk kemampuan melihat, mendenar dan berbicara
  • Menurunya kemampuan indera perasa
  • Menurunya fungsi koordinasi tubuh
  • Atroli otot
  • Gagal ginjal

Penggunaan merkuri pada produk pemutih kulit juga memberi efek karsinogenik, yaitu kemungkinan dapat memicu kanker. Oleh sebab itu penggunaan produk pemutih kulit yang mengandung merkuri, dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Jangan disangka merkuri hanya akan berdampak kepada orang dewasa. Bayi dan anak juga tidak luput dari risiko paparan merkuri dan efek sampingnya.

Saat orang tua yang memakai produk berbahan merkuri bersentuhan dengan anak, kemudian merkuri menempel pada tangan anak, maka  kemungkinan zat tersebut akan tertelan ketika anak mengisap jarinya.

Secara khusus, keracunan merkuri pada anak-anak disebut infantile acrodynia atau dikenal juga sebagai pink disease. Dapat dikenali dengan munculnya rasa sakit serta warna merah muda pada tangan dan kaki.

Melindungi diri dari paparan Merkuri

Sebagai konsumen, Kita perlu berhati-hati dalam menggunakan produk kosmetika. Jangan tergiur dengan hasil instan, yang ternyata berbahaya bagi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk memilih produk kosmetika bebas merkuri.

Periksa label dari produk pencerah kulit, antipenuaan, atau produk kulit lain yang akan Kita gunakan. Jika mengandung kata “merkuri” atau mercurous chloride, calomel, mercuric, atau mercurio, maka segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan pada dokter kulit Anda.

Produk dengan kadar merkuri tinggi biasanya dapat dikenali dari teksturnya yang berwarna abu-abu atau krem. Pastikan produk yang digunakan terdaftar di BPOM. Hindari menggunakan produk dengan label dalam bahasa asing yang tidak dapat Kita pahami.

Tanyakan pada dokter mengenai kemungkinan kandungan merkuri di dalam produk kosmetika yang akan Anda pakai.

Jika merasa terpapar produk dengan kandungan merkuri, segera cuci tangan dan pada bagian tubuh yang terpapar produk tersebut. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter. Sebelum membuang produk yang mengandung merkuri, masukkan ke kantong plastik atau tempat yang tidak bocor.

Jangan mudah tergiur dengan iming-iming produk kosmetika pemutih kulit yang mengandung merkuri, hanya untuk mendapatkan kulit putih dalam sekejap. Produk kosmetika yang mengandung bahan berbahaya akan membawa dampak buruk bagi kulit maupun kesehatan secara keseluruhan . Sebaiknya konsultasi dengan dokter atau dokter spesialis kulit untuk mengatasi permasalahan kulit.

Leave a Reply