Puasa Mutih Dalam Pandangan Ahli Gizi, Begini Faktanya

Berita, Inspiratif773 Views

KaribKerabat.com – Ritual jelang pernikahan ataupun kegiatan sakral lainnya bermacam-macam. Satu diantaranya adalah puasa mutih.

Salah satu pesohor yang menjalankan puasa mutih itu Aurel Hermansyah jelang pernikahan 3 April 2021 nanti. Lantas apa itu puasa mutih?

Berikut ini faktanya,

Berbagai rangkaian acara juga telah dilakukan, mulai dari lamaran, siraman, hingga pengajian jelang pernikahan Aurel dan Atta.

Puasa mutih dipercaya dapat mencerahkan wajah

Lewat Insta Storynya, Aurel mengunggah aneka makanan yang berwarna putih. Aurel mengatakan kalau ia sedang menjalani puasa mutih.

Aurel mengatakan jika hal ini dilakukan agar glowing saat resepsi nanti.

“Puasa mutih katanya supaya nanti pas nikah manglingi, biar cerah, biar glowing,”ucapnya

Berikut 5 fakta tentang puasa mutih :

1. Apa Itu Puasa Mutih?

Puasa mutih adalah pola makan yang mana hanya boleh mengonsumsi bahan makanan berwarna putih seperti nasi putih dan air putih saja. Nasi putih yang dimakan juga tidak boleh ditambah dengan garam, gula atau bumbu lainnya.

Puasa mutih berasal dari tradisi budaya Jawa. Kata putih menjadi mutih yang artinya ‘memutihkan’. Secara filosofis, puasa mutih bertujuan untuk membersihkan diri, baik hati maupun jiwanya.

Dalam Islam, puasa mutih tidak di syariatkan hanya berdasarkan budaya saja.

Selain itu untuk mendapat keberkahan sebagaimana filosofis warna putih. Umumnya puasa mutih dilakukan pada tanggal tertentu saat bulan purnama.

Namun, ada juga yang melakukan puasa mutih menjelang hari pernikahan.

2. Puasa Mutih dalam Pandangan Islam

Dalam Islam diajarkan tentang berpuasa, puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib dilakukan di bulan Ramadhan, sementara puasa sunnah dilakukan di luar bulan Ramadhan berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Bicara tentang puasa mutih, sebenarnya jenis puasa yang tidak masuk dalam hakekat puasa dalam Islam.

Pengertian puasa dalam Islam adalah tidak makan dan minum dari fajar hingga terbenamnya matahari.

Selain itu, Nabi Muhammad tidak pernah mensyariatkan puasa sunnah dengan cara mutih. Jadi, dapat dikatakan bahwa puasa mutih bukan berasal dari ajaran Islam hanya berdasarkan budaya saja.

3. Puasa Mutih Jelang Pernikahan

Puasa mutih jelang hari pernikahan dilakukan hanya atas dasar kepercayaan akan tradisi semata, tidak ada kaitannya dengan perintah agama apalagi bersumber dari ajaran Islam.

Orang-orang Jawa kuno percaya untuk menjalani sebuah tujuan atau hajat besar seperti pernikahan harus diperlukan puasa mutih.

Puasa mutih menjelang pernikahan dipercaya dapat membuat kedua pengantin terhindari dari hal-hal negatif.

Selain itu, puasa mutih dipercaya dapat membuat si pengantin lebih cantik karena auranya terpancar.

Ibaratnya dengan puasa mutih diyakini dapat membersihkan diri sebelum menikah.

4. Puasa Mutih menurut Ahli Gizi

Pakar Gizi Dr. Rita Ramayulis,  mengatakan puas mutih boleh dilakukan asalkan dalam periode waktu yang singkat. Sebab, tidak mengonsumsi garam dan gula dapat memberikan khasiat di tubuh.

Dr Rita berujar, “Mutih itu saya lihat dari filosofinya aja, kalau tubuh kita gak menerima gula dan garam, metabolisme tubuh kita akan membaik, dan hal itu akan terpancar dari wajah kita,” dikutip dari The Asian Parent Indonesia.

Selanjutnya, Dr. Rita Ramayulis mengatakan kalau puasa mutih dapat membuat emosi lebih reda. Namun, perlu diperhatikan agar tidak melakukan puasa mutih dalam jangka waktu yang lama.

Dr. Rita berrujar, “Kalau untuk satu minggu cukup lah, tapi kalau sampai 40 hari itu sangat berisiko karena bisa kekurangan vitamin, protein, zat besi yang nantinya menyebabkan anemia,”

Leave a Reply