Karibkerabat.com – Amalan setelah Ramadan. Sungguh teramat banyak peluang beramal yang Allah SWT dan Rasul-Nya sediakan di bulan suci Ramadhan lalu.
Amalan-amalan di bulan Ramadan kemarin itu berhubungan langsung dengan-Nya secara vertikal seperti sholat sunnah, zikir, beristighfar, membaca tasbih dan tahmid, berdoa, dan lainnya.
Ada pula amalan yang berkaitan dengan penguatan hubungan antar manusia secara horizontal, seperti sedekah dan silaturahim.
Semuanya ini disyariatkan dalam rangka membangun dan mengembangkan nilai-nilai ketakwaan setiap muksim yang melakukan ibadah shaum, sejalan dengan firman-Nya yang terdapat di Surat Al-Baqarah:183.
Amalan-amalan di bulan Ramadan yang menggambarkan implementasi dan pengejawantahan nilai-nilai ketakwaan tersebut, tentunya harus berkelanjutan dilakukan pasca melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.
Ini bermaksud agar amalan tersebut menjadi sikap keseharian dan kepribadian muslim yang utama (syakhsiyyah Islamiyyah).
Di antara amalan bulan Ramadan yang menjadi kelanjutannya itu ialah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal.
Sungguh teramat sangat indah anjuran untuk menjalani puasa Syawal ini. Amalan ini dapat dikaitan dengan upaya pengendalian diri dalam merayakan Idul Fitri yang penuh dengan suka cita.
Terkadang, perayaan Idul Fitri ini terkesan berlebih-lebihan atau ishraf dan tabdzir (sia-sia). Kedua hal tersebut merupakan perilaku yang tidak disukaii dan dicintai oleh Allah SWT.
“… dan makanlah dan minumlah, tetapi janganlah kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah SWT itu tidak suka terhadap orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al-A’raf: 31).
Selain berpuasa, kebiasaan bersilaturahim dengan keluarga dekat atau keluarga jauh, teman, dan handai tolan merupakan amalan yang sangat dianjurkan meski dharus disiasati dengan cara lain dalam kondisi pandemi Corona.
Terlebih lagi dianjurkan lagi amalan itu disertai sikap ikhlas saling memaafkan atas berbagai kesalahan dan dosa kemanusiaan yang terjadi sebelumnya.
Hati bersih, pikiran jernih, dan wajah yang penuh dengan keakraban disertai senyum persaudaraan merupakan unsur silaturahim yang penting.
Diharapkan, dengan amalan ini akan mampu menghilangkan dengki, iri, hasud, saling memfitnah, saling menjatuhkan, dan saling menggunting di lipatan.
Silaturahim semacam inilah yang akan menyebabkan kita dianugerahkannya rezeki dan usia panjang yang penuh dengan keberkahan, di samping itu akan memperkuat solidaritas umat.
Kegiatan menolong dan membantu kaum dhuafa, seperti orang-orang fakir-miskin, anak-anak yatim yang telantar, dan janda-janda tua renta yang terabaikan, merupakan amalan yang harus terus-menerus dilakukan meski Ramadan telah berlalu.
Juga infak dan sedekah guna kepentingan mereka juga untuk kepentingan menegakkan syiar agama Allah, merupakan amalan yang mulia yang juga harus dilanggengkan setelah Ramadan
Tentunya masih banyak amalan lainnya yang seyogianya dapat dilakukan kaum muslim setelah selesai melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadan kemarin agar nilai-nilai ketakwaan terjaga secara konsisten dan istiqamah sepanjang waktu.