Wajib Tahu, Inilah Arti dan Makna Tahun Baru Islam

Uncategorized594 Views

Karibkerabat.com – Tanggal 20 Agustus 2020 mendatang bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1442 Hijriyah yang akan diperingati umat Islam dunia.

Tahun baru Islam Hijriah, mempunyai arti dan makna tersendiri bagi umat muslim. Berbeda dengan mayoritas orang yang merayakan tahun baru berdasarkan pada penanggalan masehi. Umat Islam menyambut tahun baru Islam memakai sistem penanggalan hijriah.

Tahun baru Islam yang diperingati setiap tanggal 1 Muharram oleh kaum muslim akan diadakan banyak kegiatan perayaan yang melibatkan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa, baik laki-laki ataupun wanita.

Peringatan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah lalu, Yayasan Rahmatan Lil Alamin adakan Istigotsah dan luncuran program wakaf asrama yatim Pondok Bambu Jakarta Timur.

Tahun baru Islam merupakan pergantian tahun menggunakan metode penanggalan bulan dan dimulai sejak Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah menuju Madinah.

Berikut ini beberapa makna tahun baru Islam yang telah dirangkum Karibkerabat.com dari berbagai sumber.

1. Momen Pergantian Tahun

Dilihat dari sejarah mengenai kalender Islam pertama kali, maka tahun baru Islam memiliki arti yaitu momentum pergantian tahun Islam dari tahun satu menuju tahun-tahun berikutnya.

2. Peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW

Makna tahun baru Islam bermakna hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah yang telah menjadi peristiwa penting lahirnya Islam sebagai agama yang berjaya.

Dari peristiwa hijrah tersebut, Islam mulai mengalami perkembangan yang pesat dan semakin luas sampai ke Madinah dan beberapa daerah lainnya.

Hijrahnya Nabi Muhammad SAW bukan tanpa alasan, namun karena memperoleh wahyu dan respon menanggapi masyarakat Arab yang tidak terlalu berkenan dengan ajaran Islam.

Dengan peristiwa hijrah tersebut, Islam mengalami peningkatan dalam menunjukkan diri dan menjadi negara Islam terbentuk. Daulah Islamiyah di zaman Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi toleransi yang termaktub di Piagam Madinah.

3. Semangat Perjuangan Tak Kenal Lelah

Makna tahun baru Islam yang berikutnya dapat diartikan sebagai semangat perjuangan tanpa kenal Lelah dan rasa putus asa serta optimis yang tinggi yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju kebaikan.

Rasulullah SAW dan para sahabatnya melawan rasa sedih dan takut saat hijrah dimana mereka harus meninggalkan tanah kelahiran, saudara dan juga harta benda yang mereka miliki dan memulai hidup baru.

4. Bukti dari ke Maha Adilnya Allah

Kalau pergantian tahun Masehi di mana permulaan hari atau pergantian hari terjadi di jam 00:01, di tahun baru Islam pergantian hati dimulai saat matahari terbenam atau munculnya bulan.

Inilah yang menyebabkan Tahun Masehi dalam Islam dinamakan Tahun Syamsyiah. Sementara untuk tahun Hijriah atau tahun Islam dinamakan tahun Qomariah

Pada daerah dekat equator atau khatulistiwa seperti Indonesia, Malaysia dan beberapa negara Arab yang merupakan negara dengan umat Islam terbesar, gluktuasi lamanya berpuasa untuk setiap tahun hampir tidak banyak memiliki perbedaan.

Di beberapa belahan bumi lain, waktu berpuasa bisa lebih singkat atau lebih lama.

5. Momen Instrospeksi Diri

Umat Islam merayakan tahun baru Islam seperti yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW dengan introspeksi diri (bermuhasabah).

Sangat penting untuk berkaca pada diri sendiri sekaligus menimbang serta menilai apa saja amalan yang sudah diperbuat dan juga dosa atau kemaksiatan yang sudah dilakukan .

Hal ini dilakukan agar di tahun mendatang, lebih banyak ibadah serta amalan saleh yang dilakukan untuk mengurangi perbuatan dosa dan perbuatana  salah.

6. Perubahan Menuju Kebaikan

Tahun Baru Hijriyah bermakna terjadinya perubahan pada sesuatu yang menuju kebaikan, memiliki manfaat untuk seluruh manusia dan semua alam semesta dengan menggunakan semangat damai penuh kasih sayang.

Ini sesuai dengan tujuan Allah SWT menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin di surat Al Baqarah : 218.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”.

7. Pengingat Pentingnya Menyeru Kebaikan

Beberapa contoh hal memperbaiki akhlak yang bisa dilakukan di moment hijrah adalah meninggalkan perbuatan tercela dan dosa-dosa di tahun sebelumnya dan menggantinya dengan taat melaksanakan perintah Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al ,Imran ;110 yang berbunyi : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).